Pertanyaan yang paling sering diajukan dalam wawancara kerja (Bagian 1)

•November 7, 2008 • 1 Komentar

1. CERITAKAN SEDIKIT MENGENAI DIRI ANDA?

Pertanyaan ini menjadi mudah
dijawab apabila anda menjadi diri sendiri, mengenali diri sendiri dan
mempromosikan diri. Jangan hanya asal mengulang dari apa yang tertulis
di cv anda, karena pewawancara pasti telah membacanya.
Menurut “Ron Fry” dalam bukunya yang berjudul “101 Toughest Interview
Question, menyarankan agar kita selalu terfokus pada a. Pencapaian
terbaik di tempat anda berkerja sebelumnya

b. Kekuatan yang tercermin
dalam diri anda dalam pencapain tersebut

c. Bagaimana kekuatan anda
berguna untuk posisiyang anda lamar
berikan contoh kinerja dan sifat anda selama ini yang dapat membuat
mereka merasa anda adalah orang yang cocok untuk posisi yang
ditawarkan.

Bentuk lain dari pertanyaan ini adalah ” Gambarkanlah diri anda dalam
lima kata!” atau ” Kata-kata apa saja yang dapat mewakili anda ?” dan
anda harus menjelaskan dengan menunjukan sikap sikap positif seperti
perkerja keras, pantang menyerah, dapat berkerja dalam tekanan sambil
menjelaskan bagaimana hal tersebut menggambarkan diri anda.

2. APA KEKUATAN DAN KELEBIHAN ANDA?

Hal yang perlu diingat mengenai pertanyaan ini adalah jangan
membicarakan kelebihan yang anda miliki namun tidak ada kaitannya sama
sekali dengan posisi yang sedang ditawarkan.
misalnya, apabila posisi yang ditawarkan andalah marketing tonjolkan
kelebihan-kelebihan anda dibidang sosialisasi seperti mudah bergaul,
selalu berpikir positif, pantang menyerah, senang berkawan dan lain
sebagainya.


3. APA KELEMAHAN ATAU KEKURANGAN ANDA?

Pada dasarnya pertannyaan ini sering ditanyakan dan tujuannya bukan
untuk menjatuhkan anda, tetapi lebih kepada mengetahui bagaimana anda
mengatasi kelemahan dan kekurangan tersebut, jadi pastikan setelah anda
menyampaikan kelemahan atau kekurangan anda, jelaskan pula bagaimana
mengatasi kelemahan tersebut, dan pastikan kelemahan yang anda sebutkan
tersebut tidak terlalu merugikan anda.
Anda tidak perlu memilih kelemahan anda yang dapat menghancurkan
kesempatan anda dan alihkan kelemahan anda menjadi kekuatan Berikut ini
merupakan beberapa kekurangan dan kelemahan yang nyata yang dapat
menjadi kekuatan: a. Saya Cenderung Perfeksionis. b. Saya terlalu
banyak menuntut pada diri sendiri.

4. MENGAPA ANDA BERHENTI DARI PERKERJAAN SEBELUMMNYA?

Hati-hati dalam
menjawab pertanyaan ini, jangan pernah menjelek-jelekan atasan anda
atau perusahaan tempat dulu anda berkerja. Sebaiknya berikan jawaban
seperti ” Tidak adanya kersempatan pengembangan karir” atau ” Ingin
mencoba hal baru”
Anda juga harus bersiap-siap apabila ditanyakan mengenai orang/ teman
yang dapat dihubungi di tempat anda berkerja dulu. Pertanyaan ini
bisasanya untuk mengethaui apakah anda meninggalkan perkerjaan yang
dulu baik-baik. Jadi sangat penting untuk punya teman baik di tempat
anda berkerja dulu.

5. BERAPA GAJI YANG ANDA HARAPKAN?

Karena ini adalah masalah yang peka
dan penting, ada sebaiknya anda mempersiapkannya terlebih dahulu.
Banyak pakar perekrutan kerja menganjurkan anda menaikan 20-30% dari
gaji terakhir yang anda terima, karena kebanyakan para pewawancara
menjadikan gaji terakhir anda sebagai patokan bagi pemberi kerja yang
baru.
Anda harus mengemas diri anda layak menerima gaji tersebut, jangan
memasang gaji terlalu tinggi maupun terlalu rendah karena dapat
merugikan diri anda sendiri. Anda dapat berkonsultasi kepada teman yang
memiliki profesi sama pada kota atau wilayah yang sama, karena kota
yang berbeda memiliki standar gaji yang berbeda pula.

6.APA YANG ANDA
KETAHUI MENGENAI PERUSAHAAN KAMI?
MENGAPA ANDA MEMILIH PERUSAHAAN INI?

Biasanya pertanyaan ini diberikan
oleh pewawancara dari perusahaan-perusahaan besar, dan biasanya mereka
memiliki alamat website sehingga memudahkan anda untuk mempelajari
mengenai perusahaan tersebut.
Pastikan anda mempelajari mengenai perusahaan mereka dan dapat menjawab
mengenai perusahaan pewawancara sehingga mengesankan anda menaruh minat
yang lebih terhadap perusahaan tersebut.
Hindari memberikan jawaban ” Saya meilih perkerjaan ini karena saya
butuh perkerjaan” atau ” Saya memilih perusshaan ini kerena memiliki
reputasi yang baik” tetapi jelaskan dan ditambahkan sedikit pujian
mengapa perusahaan ini memiliki reputasi baik di mata masyarakat
sehingga memberikan kesan anda telah mengenali perusahaan mereka.

7.
KEMANA ANDA MELIHAT DIRI ANDA 5-10 TAHUN KEDEPAN?

Pertanyaan ini
bisanya untuk melihat tingkat keseriusan dan minat anda terhadap posisi
yang ditawarkan, ataukah anda hanya menjadikannya batu loncatan sambil
menunggu mendapatkan perkerjaan yang lebih baik. Anda sebaiknya
menjawab pertanyaan ini dengan etos anda berkerja, dan nilai-nilai anda
berkerja secara profesional serta stategi-strategi anda untuk mencapai
hal tersebut.

8. KENAPA KAMI HARUS MENERIMA ANDA?

Pertanyaan ini adalah untuk mengukur tingkat percaya diri seseorang,
karena itu anda harus dapat memaparkan kelebihan-kelebihan anda yang
berguna bagi perusahaan ini dengan percaya diri dan tulus. Hati-hati
dalam mengungkapkan jangan sampai anda dianggap terlalu sombong atau
membual.

9. PERTANYAAN-PERTANYAAN ANEH

Contoh pertanyaan-pertanyaan aneh yang dimaksud seperti: ” Apabila anda
dilahirkan kembali dan dan disuruh memilih antara menjadi kucing atau
menjadi pohan, apa yang anda pilih?” Pertanyaan ini adalah untuk
menguji peserta wawancara dalam menghadapi masalah yang sulit, atau
jalan buntu masalah yang tak terduga.
Untuk menyiasati pertanyaan-pertanyaan seperti ini anda harus bersikap
tenang, menjawab yang menurut anda benar dan berikan alasan anda secara
percaya diri. contoh: saya memilih menjadi pohon agar bisa melindingi
bumi dan lain-lain.

Sumber :www.klikkarir.com

Tips berbusana menghadapi wawancara kerja bagi wanita

•November 7, 2008 • Tinggalkan sebuah Komentar

1. Gunakan blus berbahan katun dan tidak tembus pandang, berwarna
terang atau putih.

2. Gunakan Blazer berwana gelap dan polos seperti hitam atau biru atau
coklat, pas dibadan.

3. Rok maksimal 5 cm diatas lutut, tidak terlalu ketat. Untuk celana
jangan menggunakan bahan jins, berbahan cutbrai ekstrim.

4. Sepatu berwarna hitam atau gelap, model klasik, bertumit runcing dan
nyaman saat digunakan.

5. Rambut rapi dan bersih, tidak berminyak, dan apabila di cat tidak
menggunakan warna-warna highlight (warna menyolok).

6. Hindari penggunaan make up berlebihan dan terlalu tebal. Lipstik
menggunakan warna natural disesuaikan dengan warna pakaian.

7. Tidak
menggunakan Parfum yang berlebihan. Tidak memiliki bau badan dan bau
mulut.

8. Hindari penggunaan aksesori berlebihan, dan menggunakan anting
terlalu banyak dan besar. Jangan menggunakan perhiasan terlalu
berlebihan.

Sumber : http://www.klikkarir.com

TIps berbusana menghadapi wawancara kerja bagi pria

•November 7, 2008 • Tinggalkan sebuah Komentar

1. Gunakan Hem berwana putih atau biru, polos dan berlengan panjang. Baju dimasukan, rapi dan tidak lecek. Lengan jangan dilipat, hindarkan menggunakan hem menggunakan corak yang terang dan mencolok

2. Gunakan dasi polos atau bermotif garis atau kotak-kotak, sesuaikan pula dengan warna baju dan celana, terikat rapi, tidak longgar dan panjangnya sedikit melewati dasi

3. Rambut rapi, berwarna hitam, tidak dicat, panjang rambut belakang tidak melebihi kerah, dan panjang poni tidak menutupi mata.

4. Gunakan celana berwarna gelap seperti hitam, abu-abu, coklat. Rapi, ukurannya pas dan warna celana diusahakan lebih gelap dari pakaian.

5. Menggunakan ikat pinggang polos, berwana gelap dan berbahan kulit atau setara kulit.

6. Sepatu fantofel bermodel klasik berwarna hitam, telah disemir dan bersih, dan menggunakan kaus kaki berwana hitam

7. Wajah tercukur bersih, tidak berminyak, tidak berjambang, dan jangan makan permen karet saat wawancara.

8. Hindari menggunakan Parfum berlebihan. Tidak memiliki bau badan, dan bau mulut. Tidak menggunakan anting-anting.

9. Hindari penggunaan cincin selain cincin perkawinan. Kuku-kuku tangan bersih dan pendek.

ETIKA MELAMAR PEKERJAAN SECARA ONLINE

•Juni 5, 2006 • 6 Komentar

Kita pantas bergembira atas penemuan teknologi internet. Banyak penghematan dan kemudahan yang telah dihasilkan dengan pemanfaatan teknologi ini, termasuk diantaranya dalam memudahkan Anda melamar pekerjaan.

Dengan adanya media rekrutmen secara online sebagaimana yang kami selenggarakan ini, kini jauh lebih mudah dan murah bagi Anda untuk melamar pekerjaan. Tetapi tentunya ini tidak serta-merta berarti Anda boleh mengabaikan etika dalam melamar pekerjaan. Berdasarkan pemantauan kami, ada beberapa hal menyangkut etika yang perlu Anda simak dalam melamar pekerjaan secara online, sebagaimana diuraikan berikut ini :

  1. Jangan melamar ke perusahaan yang sama berulang-ulang untuk posisi yang sama
  2. Bila Anda melamar ke perusahaan yang sama untuk posisi yang berbeda, pastikan posisi yang Anda lamar tidak lebih dari dua, dan bidang-bidang tersebut tidak bertentangan atau bertolak belakang satu sama lain. Misalnya : Anda melamar untuk posisi Marketing dan Accounting.
  3. Bila kualifikasi diri Anda berbeda jauh sekali dengan yang diharapkan oleh perusahaan, maka sebaiknya jangan memaksakan diri untuk melamar. Misalnya : bila pengalaman kerja Anda adalah sebagai Engineering Staff selama 2 tahun di perusahaan kontraktor, sebaiknya jangan melamar untuk posisi General Manager Operational yang menuntut pengalaman minimal 5 tahun di posisi yang sama di industri pertambangan. Hampir dapat dipastikan, lamaran Anda pasti akan sia-sia saja.

4.      Bila Anda mendapatkan panggilan wawancara, kami amat sangat menyarankan Anda untuk menghadirinya. Apalagi bila Anda sudah menyatakan kesanggupan untuk menghadirinya. Bila Anda ternyata tidak tertarik pada perusahaan yang bersangkutan atau posisi yang ditawarkan, nyatakan penolakan Anda dengan sopan dan dengan alasan yang masuk akal. Sudah cukup banyak perusahaan pelanggan kami yang mempertanyakan keseriusan para pencari kerja yang telah mengajukan lamaran secara online, akibat ketidak-hadiran mereka dalam sesi wawancara yang telah disepakati bersama. Bila ada halangan mendadak, silakan Anda hubungi kembali HRD yang bersangkutan dan buat jadwal wawancara baru.

5.      Pikirkan dengan seksama bila Anda melamar ke perusahaan yang letaknya berlainan kota dengan tempat tinggal Anda. Anda harus memastikan diri siap untuk menghadiri wawancara yang akan dilakukan di lain kota tersebut. Bila Anda merasa keberatan untuk pergi ke kota lain tersebut, baik untuk panggilan wawancara maupun untuk menetap setelah diterima bekerja, maka sebaiknya Anda tidak usah mengajukan lamaran ke perusahaan tersebut.

Penyesuaian Diri di 60 Hari Pertama Kerja

•Mei 9, 2006 • 3 Komentar

Sekarang ini persaingan antar perusahaan semakin ketat, dan ditambah oleh jumlah tenaga
kerja yang semakin banyak (dan berkualitas), maka seseorang dituntut untuk dapat dengan
cepat menyesuaikan diri di tempat kerja barunya. Semakin cepat akan semakin baik. Berikut
adalah strategi bagaimana anda harus bersikap selama 60 hari pertama di tempat kerja baru.
Who knows, mungkin karir anda akan melesat dan tetap berada di jalur cepat.

1. 14 hari pertama: Pengenalan rekan-rekan kerja
Untuk berhasil, diperlukan kombinasi antara performa dengan kepribadian. Supaya bisa
diterima oleh lingkungan baru, sering-seringlah menghabiskan waktu dengan rekanrekan
yang dapat memberitahu kita peraturan-peraturan informal di dalam perusahaan.

Pertama dekati mereka-mereka yang akan sering anda temui (misalnya teman satu
departemen atau dari departemen lain yang mempunyai hubungan erat dengan
pekerjaan anda), para pembuat keputusan (misalnya pimpinan proyek) dan orangorang
yang berpotensi menjadi mentor anda. jangan ragu-ragu untuk menyediakan
waktu makan siang dengan orang-orang ini. Tujuannya tak lain adalah untuk
mengetahui rule-of-the-game yang berlaku di tempat baru tersebut, misalnya apa saja
yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dengan membangun hubungan, kepercayaan
dan informasi akan datang dengan sendirinya.

2. 30 Hari pertama : Bertemu atasan, tanyakan apakah ada kemajuan dalam
pekerjaan anda
Kebanyakan orang yang baru bekerja di tempat baru melakukan kesalahan fatal dengan
mengira atasan mereka tahu apa saja tugas yang harus anda lakukan. Hal ini
diperparah oleh ketakutan kalau-kalau tugas kita dianggap tidak dikerjakan dengan
benar. Tapi ada hal yang mungkin luput dari perkiraan kita, biar bagaimana pun atasan
pasti ingin anda sukses, karena kesuksesan anda secara tidak langsung akan berakibat
positif pada dirinya (dia juga akan mendapat pujian dari supervisornya).

3. 45 hari pertama : Tulis dan pahami deskripsi pekerjaan anda
Setelah satu setengah bulan di posisi baru, harusnya anda sudah tahu tanggung jawab
apa saja yang harus anda emban. Tulis pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di benak
anda di atas sebuah kertas, berikut dengan daftar proyek-proyek yang telah anda
tangani. Kemudian temui atasan anda dan diskusikan hal ini dengannya, hal ini untuk
menyamakan persepsi anda berdua tentang bagaimana menyelesaikan tugas-tugas di
posisi anda yang dapat diterima oleh bos anda.

4. 60 hari pertama : Selesaikan pekerjaan dengan baik
Memang, anda harus melakukan pekerjaan yang cukup sulit untuk membuat orang lain
terkesan. Namun anda harus berhati-hati, pilih proyek pekerjaan yang masuk akal dan
bisa diselesaikan dengan tepat waktu. Sebagai contoh, jangan pilih pekerjaan di mana
hanya anda yang terlibat karena hanya memakan waktu lebih lama dan (mungkin)
tidak mendapat dukungan dari atasan anda. Ambil proyek-proyek yang melibatkan
orang lain dalam tim anda.

5. 60 hari kemudian : Penyegaran
Untuk melakukannya sebenarnya susah-susah gampang. Intinya adalah berusaha
melakukan hal yang sama (dengan semangat yang sama) sebagaimana anda bekerja di
dua bulan pertama. Kemudian buat kerangka kerja berdasarkan landasan yang telah
anda ciptakan di 60 hari pertama tersebut. Memperluas pergaulan hingga mempunyai
banyak teman dari perusahaan lain juga dapat menunjang usaha anda.
Ingatlah selalu bahwa memberikan atau menerima feedback dan mementukan posisi anda di
kantor adalah proses yang terus berlanjut, jadi jangan cepat puas!!
*****
diterjemahkan oleh : hendra

’Berperang’ Dengan Pekerjaan Yang Penuh Tekanan

•Mei 9, 2006 • Tinggalkan sebuah Komentar

Apakah anda sering mengalami hal-hal berikut :
mood yang berubah-ubah seperti stress atau depresi, sering bingung (atau bengong), menarik
diri dari lingkungan, mengalami masalah dengan hubungan interpersonal dengan orang lain,
kesulitan konsentrasi, dan bermasalah dengan kesehatan saat bekerja dalam penuh tekanan.

Bila jawabannya ya pada dua atau lebih dari pilihan di atas, mungkin anda saat ini berada di
ambang bahaya karena beban pekerjaan mulai membuat anda nyaris gila. Simak cara- cara di
bawah ini, mungkin salah satunya dapat anda gunakan supaya dalam pekerjaan yang penuh
pressure, anda dapat bertahan.

1. Fokus pada penyebab
Setiap orang mengalami tekanan dalam pekerjaan karena masalah yang berbeda-beda,
karena itu solusinya pun bervariasi pada setiap orangnya. Langkah pertama yang harus
anda lakukan adalah menemukan penyebab utamanya, sebenarnya bagian pekerjaan
mana yang membuat anda merasa lelah?

2. Lihat ke depan
Banyak kasus stres dalam pekerjaan disebabkan karena harapan-harapan yang tidak
realistis (bahkan mustahil) terhadap kemampuan atau pekerjaan seseorang. Karena
anda yang paling tahu tentang kemampuan anda sendiri, buatlah langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga dengan begitu anda tidak
akan merasa terbebani.

3. Ciptakan keseimbangan
Buat keseimbangan antara pekerjaan, keluarga dan hobi pribadi. Kalau anda
mengutamakan karir saja, mungkin ini saatnya mengubah pola berpikir anda.
Menempatkan karir di atas segalanya hanya akan berakibat buruk dalam jangka
panjang.

4. Berbagi dengan orang lain
Saat anda mulai merasa tekanan pekerjaan , berbagi ceritalah dengan anggota
keluarga, teman, supervisor, atau orang lain yang anda percayai. Bukan hanya anda
saja yang pernah merasakan hal tersebut, dan berbagi/mendapat dukungan dengan
orang lain adalah salah satu cara paling manjur untuk mengatasinya. That way, anda
tidak akan merasa seorang diri.

5. Ambil napas
Seandainya anda mulai merasa tidak mampu lagi menahan beban kerja, cepat ambil
tindakan. Minta liburan singkat, atau habiskan akhir minggu anda di sebuah tempat
kesukaan anda. Saat itu, jangan memikirkan tentang pekerjaan sama sekali, nikmati
saja hobi anda.

6. Melakukan sesuatu yang baru
Biasanya kebosanan memainkan peranan penting dalam job fatigue. Untuk
mengatasinya, cobalah dengan mempelajari hal-hal baru dalam pekerjaan anda atau
meninjau bidang lain. Perdalam pengetahuan anda dengan membaca majalah. Jangan
ragu untuk mngetahui sesuatu yang baru, meski pada kenyataannya hal tersebut tidak
ada hubungan sama sekali dengan profesi yang anda geluti sekarang ini.

7. Minta tambahan pekerjaan
Mungkin anda mulai merasa jenuh karena sudah tidak memdapatkan tantangan lagi
dari tugas anda yang sekarang. Kalau anda memang merasakan demikian, mintalah
proyek tambahan pada atasan anda. Seandainya atasan anda tidak melakukan apaapa,
carilah proyek yang sesuai dengan minat dan kemampuan anda (tentunya setelah
mendapat persetujuan dari atasan anda).

8. Delegasikan tugas
Yang ini kebalikan dari point sebelumnya, bagaimana kalau anda mengemban tugas
yang terlalu banyak dan tidak mampu mengatasinya? Untuk itu, mulailah membagi
tugas anda kepada orang lain, dan jangan sungkan untuk menolak proyek-proyek baru
yang ditawarkan seandainya anda masih harus mengerjakan tugas lain yang masih
berjubel.
*****
diterjemahkan oleh : hendra

Berhadapan Dengan Rekan Kerja ’Negatif’

•Mei 9, 2006 • Tinggalkan sebuah Komentar

Orang mendemonstrasikan sikap negatifnya dengan berbagai cara, namun terkadang ada
sebagian kecil yang menunjukkannya dengan terang-terangan (bahkan cenderung destruktif).

Gak ada salahnya sih, namun hal ini sering kali membawa dampak buruk karena orang lain
akan terpengaruh oleh sikap tidak bersahabat ini. Ada beberapa strategi umum yang bisa
digunakan seandainya anda menghadapi situasi ini.

1. Akui bahwa memang ada masalah dengan tingkah laku rekan anda
Langkah pertama adalah mengetahui saat seseorang menampilkan sikap negatif di
tempat kerja. Jangan mengabaikannya apalagi bila ternyata sikap tersebut berpengaruh
pada penampilan dirinya, anda, orang lain di sekitar anda atau hubungan dengan
klien/pelanggan.

2. Apa sih penyebabnya?
Kita tahu bahwa pemikiran buruk seseorang pasti ada penyebabnya, misalnya masalah
pribadi, stres yang berhubungan dengan pekerjaan, atasan yang menyulitkan, tidak ada
kesempatan untuk mengembangkan diri dalam pekerjaan, dan lain-lain. Seandainya
anda berniat untuk menolongnya, sangat penting untuk mengetahui hal ini. Tanyakan
pertanyaan yang tidak terlalu ’vulgar’ seperti, “Kamu lagi kesal ya? Ada yang bisa
dibantu?” Perlu anda ketahui, bahwa orang yang sedang berada dalam situasi ini akan
menganggap pikiran negatifnya adalah hal yang benar, jadi sabar-sabar saja
menghadapinya.

3. Bangkitkan rasa tanggung jawab
Untuk mengubah sikap negatif seseorang dalam bekerja sangat tergantung pada orang
itu sendiri, apakah ia mau atau tidak untuk berubah. Meski memiliki hak untuk
mempunyai sikap tersebut, namun akan sangat tidak etis bila ia menunjukkannya di
tempat kerja (apalagi bila ia adalah bagian dari sebuah tim). Sebagai salah satu
anggota tim atau (mungkin) atasannya, anda perlu membantu kolega anda agar
menyadari hal ini. Ada baiknya bila anda mendiskusikan masalah ini secara pribadi
dengan rekan anda, sekaligus (secara halus) tunjukkan bahwa sikapnya akan dapat
berpengaruh jelek bagi diri dan timnya.

4. Memberikan masukan
Meski anda mempunyai pendapat bahwa si pemikir negatif harus mengubah
kelakuannya sendiri, namun tidak ada salahnya kalau anda ikut membantu sehingga
proses perubahannya dapat dipercepat. Mungkin ia sendiri tidak tahu bagaimana
bersikap lebih baik. Beritahu bahwa mungkin kelebihan-kelebihan yang dimiliki tertutupi
oleh sikap-sikap negatif yang ditunjukkannya.

5. Tanamkan sikap positif dalam diri rekan lain
Cara yang biasa digunakan di masa lalu (namun masih ampuh) : beri contoh positif
melalui tingkah laku dan sikap sehari-hari anda. Dengan memberi contoh maka anda
akan menjadi panutan bagi rekan kerja anda, dan mungkin secara perlahan sifat-sifat
buruk tersebut akan menghilang dengan sendirinya. Yang terpenting, seandainya anda
mempunyai rekan kerja yang ’sulit’, jangan pernah segan untuk memulai dialog
dengannya. Dengan demikian, anda akan terhindar dari hal-hal yang lebih buruk.
******
diterjemahkan oleh : hendra

Strategi Mendapatkan Penghasilan Lebih

•Mei 9, 2006 • Tinggalkan sebuah Komentar

Sekarang ini, yang namanya kesetiaan sudah nyaris punah (terutama dalam dunia kerja). Pada
masa krisis sekarang ini perusahaan dapat dengan mudah membatalkan kontrak kerja, dan
pengurangan karyawan dalam perusahaan adalah suatu hal yang biasa. Bukti-bukti
menunjukkan bahwa mereka yang tetap dalam satu pekerjaan kenaikan upahnya lebih sedikit
dibanding mereka yang menjadi kutu ’loncat’. Jadi buat anda yang ingin mendapat penghasilan
tinggi dalam waktu relatif singkat, inilah kiat-kiatnya :

1. Gonta- ganti pekerjaan adalah sebuah strategi
Bekerja di satu perusahaan selama 10 atau 20 tahun adalah strategi lama, yang saat ini
sangat riskan untuk dilakukan. Buktinya telah banyak kasus di mana perusahaan
melakukan PHK pada karyawan, menutup divisi atau hal-hal lainnya yang dapat
membuat perusahaan tersebut meraih keuntungan atau menjadi lebih kompetitif
menghadapi persaingan.

2. Buka mata terhadap segala kemungkinan pekerjaan baru
Lakukan riset mendalam tentang perusahaan atau industri apa dalam pekerjaan anda
yang sedang booming saat ini. Amati terus perkembangan pasar dan kesempatan yang
ada. Namun selama anda masih bekerja di perusahaan anda yang sekarang, tetaplah
bersikap setia. Selesaikan pekerjaan sebaik-baiknya meski (mungkin) tak lama lagi
anda berencana untuk keluar.

3. Berhenti saat di puncak
Bila anda keluar dari pekerjaan, pastikan bahwa hal tersebut dilakukan bukan karena
pekerjaan anda mulai kacau atau anda bermasalah dengan atasan. Berhenti saat masih
di atas akan membuat nilai anda di tempat anda hendak melamar lebih tinggi.

4. Hargai diri sendiri dengan nilai tinggi
Posisikan diri anda sebagaimana perusahaan yang sedang berusaha
menciptakan/memasarkan sebuah produk baru. Tanyakan diri anda apa yang harus
anda lakukan supaya berada dalam posisi menguntungkan (yang ujung-ujungnya
adalah meraih kesuksesan di masa depan). Jangan menunggu sampai pasar yang
datang pada anda.

5. Buat rencana kecil sebelum interview
Jangan presentasikan diri anda dengan cara konvensional, tunjukkan pada mereka apa
dan bagaimana anda dapat berperan. Pendekatan ini dengan jelas akan membedakan
anda dari para kandidat lain.

6. Perlakukan dirimu dan usaha kecil tersebut dengan semangat tinggi
Lupakan penghargaan-penghargaan yang pernah anda dapat di pekerjaan sebelumnya,
saatnya anda berjuang lagi untuk mendapatkan pujian-pujian berikutnya. Simpan
pertanyaan “kompensasi apa yang akan diberikan pada perusahaan kepada saya”,
setidaknya sampai akhir wawancara.
*****
diterjemahkan oleh : hendra

Memperoleh Gaji Lebih Besar Di Perusahaan Baru

•Mei 9, 2006 • Tinggalkan sebuah Komentar

Percaya atau tidak, banyak orang yang gelagapan saat ditanya oleh pewawancara : Berapa gaji
yang anda inginkan? Anda menjawab terserah, jangan salahkan perusahaan jika gaji anda
ditekan sekecil mungkin. Beberapa orang memilih cara mengalihkannya dengan balik bertanya :
Sebenarnya berapa gaji ideal di posisi ini, namun hal ini dapat menjadi bumerang bagi anda
karena bisa saja si pewawancara mengarang besar gaji di posisi tersebut (yang tentu saja lebih
kecil dari standar).

Sebenarnya masalah negosiasi besar gaji yang akan diperoleh tidak terlalu rumit, asalkan anda
mengikuti aturan-aturan sederhana berikut dan mempersenjatai diri anda dengan percaya diri,
akal sehat, dan sedikit riset. berikut tips-tipnya :

1. Lakukan penyelidikan
Sebelum memasuki tahap negosiasi gaji, anda harus terlebih dahulu menyiapkan diri
anda dengan mengadakan riset, yang tujuannya adalah supaya anda mengetahui nilai
pasar anda. Perhitungkan pengalaman anda di bidang tersebut, proyek-proyek yang
pernah anda tangani, kemampuan anda mengambil inisiatif, dan mengetahui iklim
ekonomi yang ada saat ini. Kontak dengan organisasi profesional dan mencoba
beberapa perusahaan lain sebelum menentukan pilihan akan memberikan anda
gambaran yang lebih jelas berapa kisaran gaji posisi yang anda incar saat ini.

2. Jujur
Seandainya ditanya berapa gaji anda sebelumnya, jangan melebih-lebihkan penghasilan
sebelumnya. Anda tidak akan pernah tahu apakah perusahaan baru anda akan
mengecek ke tempat kerja anda sebelumnya. Banyak pekerjaan yang hampir diraih
oleh seseorang akhirnya lenyap hanya karena si pelamar melakukan kebohongan (yang
kelihatannya kecil namun berdampak besar ini).

3. Tembak langsung
Lawan ketakutan (atau keengganan anda memulai lebih dulu) dengan jurus tembak
langsung, ajukan nilai gaji yang anda harapkan begitu ditanya. Hal yang perlu diingat :
seandainya anda mengajukan nilai gaji terlalu tinggi, anda selalu mempunyai
kesempatan untuk menurunkan tawaran anda (sekaligus terlihat sebagai calon pegawai
yang memiliki motivasi tinggi). Namun sekali anda mengajukan tawaran terlalu rendah,
nyaris mustahil untuk menaikkannya kembali.

4. Jangan campur adukkan urusan bisnis dengan pribadi
Menjalankan sebuah perusahaan adalah bisnis, jadi jangan heran bila pewawancara
anda berusaha menekan anda hingga menerima gaji serendah mungkin (itu memang
tugasnya sih!). Ada hal yang tidak boleh anda lupakan : menjalani wawancara bukan
berarti anda tampil semanis mungkin, jangan pernah meminta maaf atau mundur
menghadapi gertakan. Tampilkan diri dengan penuh kepercayaan diri (namun dengan
tetap berlaku sopan dan hormat pada pewawancara).

5. Lakukan tawar-menawar
Seandainya gaji yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan anda (namun lebih dari
cukup untuk menutupi pengeluaran anda), tidak ada salahnya anda mencoba
melakukan tawar-menawar misalnya dengan mengajukan satu minggu ekstra untuk
liburan, waktu kerja yang fleksibel, bagian kepemilikan, atau jadwal pembagian bonus.
Jangan salah, nilai bonus terkadang cukup besar lho, bisa mencapai 10 sampai 20
persen gaji anda.

Pada akhirnya, ketekunan anda dalam melakukan penyelidikan, kejujuran, dan keyakinan diri
yang cukup adalah cara terbaik untuk memastikan anda mendapatkan pekerjaan yang anda
inginkan (yang juga memenuhi syarat-syarat yang anda minta). Belajarlah menjadi negosiator
yang baik, bahagiakan diri anda dan (mudah-mudahan) gaji anda lebih besar.
*****
diterjemahkan oleh :

Mengatasi Gangguan Saat Kerja

•Mei 9, 2006 • 1 Komentar

Dalam sebuah kesempatan, pengarang buku terkenal John Naisbitt mengemukakan konsep
’high-tech/high- touch’. Dikatakannya bahwa semakin banyak seseorang terlibat aktivitas yang
bersifat high-tech (misalnya bekerja berjam-jam sendirian di depan komputer), maka semakin
banyak dibutuhkan interaksi yang bersifat high-touch. Kata high-touch di sini bukan
dimaksudkan sebagai arti yang harafiah — Anda tidak perlu sampai memeluk rekan kerja
setelah seharian di depan komputer, tapi mungkin lebih ke arah pembicaraan yang
menyenangkan dan dapat membantu menghilangkan kejenuhan.

Berapa lama seseorang dapat bekerja di depan komputer sebelum akhirnya membutuhkan
waktu jeda untuk berinteraksi dengan orang lain sangat bervariasi, tergantung pada kepribadian
masing-masing orang dan keadaan. Waktu yang dibutuhkan mungkin selama satu jam, satu
hari penuh atau bahkan lebih lama lagi. Kebutuhan untuk menyeimbangkan hidup kita dengan
interaksi yang bersifat high-touch akan semakin meningkat seiring dengan semakin dalamnya
keterlibatan tehnologi dalam pekerjaan kita. Dengan memahami apa yang kita butuhkan, kita
akan mampu menyelesaikan dua hal : pekerjaan dan tidak tertinggal gosip/berita terkini
tentang perkembangan dunia sekitar.

1. Cermati jam biologis Anda
Perhatikan bila anda mulai merasa mendapat tanda-tanda berikut : leher kaku, mata
mulai mengalami keletihan, sakit kepala atau punggung terasa pegal. Gejala-gejala
tersebut bisa jadi timbul karena kejenuhan berada di depan komputer dalam waktu
lama. Untuk mengatasinya, lemaskan kaki dengan berjalan mengelilingi ruangan kerja
atau ke ruang rekan anda, atau sekedar untuk berbincang-bincang dengan temanteman
sejawat.

2. Ukur berapa kadar keseimbangan high-tech dan high-touch yang Anda miliki
Seandainya Anda berencana untuk bekerja seharian di depan komputer, rencanakan
untuk menghabiskan waktu istirahat anda dengan berinteraksi (entah dengan rekan
ataupun atasan tempat bekerja). Catat kegiatan tersebut selama beberapa waktu, dan
cari waktu rata-rata berapa lama Anda dapat tahan bekerja sebelum beristirahat.
Tentukan berapa lama waktu istirahat yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
high-touch, dan patuhi aturan yang telah Anda buat tersebut.

3. Jujur dan bersikap asertif dengan para pengganggu yang kronis atau bersikap
seenaknya
Saat Anda mulai merasa kerja terganggu karena pembicaraan teman-teman yang
seolah tak ada ujungnya, utarakan secara langsung (lakukan dengan halus dan sopan).
Jangan berharap mereka dapat membaca pikiran atau bahasa tubuh yang Anda
tampilkan.

4. Sadar bahwa ’gangguan’ yang dilakukan oleh rekan Anda mungkin adalah
salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan high-touch mereka
Bila Anda maka akan lebih sabar menghadapi para pengganggu, namun Anda sendiri
harus mendahulukan apa yang telah menjadi komitmen sejak awal. Jangan biarkan
pekerjaan terbengkalai hanya karena Anda dapat memahami kenapa rekan kerja
bertindak seperti itu. Namun sekali lagi, itu bukan berarti Anda akan membiarkannya
mengganggu pekerjaan yang sedang Anda tunda. Beranikan diri Anda untuk menyela
pembicaraan seandainya merasa bahwa pembicaraan tersebut akan memakan waktu
lama, sedangkan Anda sudah harus kembali ke pekerjaan yang sedang dikerjakan.
*****
diterjemahkan oleh : hendra